PEMIMPIN SEDERHANA DARI IRAN
Kumpulan Cerita Inspiratif Dan Motivasi
Beberapa
Bulan ini isu tentang kehidupan pemimpin yang hedonis dan jauh dari
kata sederhana lagi menjadi trend topic media dan masyarakat. Pemimpin
sederhana menjadi hal yang sangat langka di dunia. Padahal dalam ajaran
Islam dan catatan sirah Nabi dan juga Shahabat banyak yang akan kita
temui ketauladanan tentang hidup sederhana
Bagaimana
kesederhanaan Rasulullah SAW, sebagai seorang penguasa Jazirah Arab
beliau hanya tinggal di rumah sederhana dan tidur di atas pelepah korma.
Bagaimana Khalifah Umar bin Khattab memikul gandum dengan tangannya
sendiri untuk diantarkan kepada rakyatnya yang membutuhkan, dan
begitupla kisah Khalifah Abu Bakar, Utsman bin Affan, Ali Bin Abi
Thalib, Umar bin Abdul Aziz dan yang lainnya yang menggambarkan akan
kesederhanaan.
Tulisan
ini Cuma sedikit mengambil gambaran tentang kesederhaan seorang
pemimpin, penulis yakin harapan tentang seorang pemimpin yang sederhana
tak akan pernah sirna, dan pemimpin itu akan selalu hadir di dunia ini.
Termasuk hari ini, penulis yakin masih banyak sosok-sosok para pemimpin
yang hidup sederhana di belahan dunia ini, walaupun tetap porsentasenya
masih kecil.
Tulisan
inipun Cuma mengambil 2 pemimpin, Pertama : Pemimpin yang
kesederhanaannya sudah dikenal dunia, dan sudah penulis baca dari media
cetak, elektronik dan dari media on line,yaitu Presiden Iran, Ahmad
Denejad. Kedua : Pemimpin yang kesederhanaannya hanya diketahui oleh
lingkup kecil Kabupaten, kesederhanaan yang penulis lihat secara
langsung, kesederhanaan yang dapat penulis rasakan dalam interaksi
keseharian, yaitu Wakil Bupati HSS, Ardiansyah.
Tulisan
inipun tidak bertujuan membanding-bandingkan, tidak pula untuk
menonjolkan aliran (Syi’ah atau Sunni), serta tidak pula mengandung
unsure politis. Penulis hanya ingin menyampaikan informasi bahwa
Pemimpin Sederhana itu ada, dan akan selalu lahir di dunia ini.
TV
Fox (AS) menanyakan pada Presiden Iran Ahmedi Najad; “Saat anda melihat
di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?” Jawabnya:
“Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya:”Ingat,kau tak
lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggungjawab
yang berat, yaitu melayani bangsa Iran .
Ahmedi Najad, adalah presiden Iran yang membuat orang ternganga, karena pada saat pertama kali
menduduki kantor
kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Iran Istana yang sangat
tinggi nilai maupun harganya itu kepada masjid 2 di Teheran dan
menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.
Ia
mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan
menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut
dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa
dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive. Di
banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan
disekitarrumah dan kantor kepresidenannya.
Langkah
pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri
dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40
tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya
bersaldo minimum, dan satu 2 nya uang masuk adalah uang gaji bulanannya.
Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250.
Sebagai
tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya. Hanya itulah
yang dimilikinya seorang presiden dari negara yang penting baik secara
strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan.
Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua
kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.
Satu
hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa
sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau
roti
keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga
menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk
presiden. Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang
Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat
menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan
pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.
Ia
kerap mengadakan rapat dengan menteri2 nya untuk mendapatkan info
tentang kegiatan dan efisiensi yang sdh dilakukan, dan ia memotong
protokoler istana sehingga menteri2 nya dapat masuk langsung
keruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara2
seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal 2 spt
itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.
Saat
harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur
yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi
lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut. Presiden Iran
tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal 2 nya yg
selalu mengikuti kemanapun ia pergi. Menurut koran Wifaq, foto ini
diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipulikasikan oleh media masa
diseluruh dunia, termasuk Amerika.
0 comments:
Post a Comment